Sabtu, 14 November 2009

Sunat atau Sirkumsisi Aman dengan Dokter Terlatih

Pertama Anda catat dulu nomer penting berikut:
Dokter Supono 021-95081486 dan 08126446602,
sebab sewaktu-waktu memerlukannya. Silahkan telepon atau sebaiknya SMS untuk membuat janji.Mungkin saya sedang paraktik jadi saya akan membaca SMS Anda.

Sunat atau khitan atau sirkumsisi (Inggris: circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan penis atau preputium. Sirkumsisi bertujuan untuk membersihkan dari berbagai kotoran penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis yang masih ada preputiumnya.

Sirkumsisi atau sunat sudah dilakukan sejak jaman pra sejarah (Journal of Men’s Studies, Amerika Serikat). Sirkumsisi juga diharuskan dalam agama, misalnya Islam dan Yahudi. Bahkan pada awalnya para pendeta Kristenpun diharuskan sunat.

Secara medis dikatakan bahwa sunat sangat menguntungkan bagi kesehatan. Banyak penelitian kemudian membuktikan (evidence based medicine) bahwa sunat dapat mengurangi risiko kanker penis, infeksi saluran kemih, dan mencegah penularan berbagai penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS dan juga mencegah penularan human papilloma virus. Selain itu sirkumsisi juga dapat mencegah penyakit seperti phimosis, paraphimosis, candidiasis, tumor ganas dan praganas pada daerah kelamin pria. Phimosis adalah gangguan atau kelainan pada kulup, sehingga tidak dapat ditarik ke arah belakang untuk mengeluarkan batang penis. Kemudian candidiasis merupakan sejenis penyakit infeksi pada kulit yang disebabkan oleh jamur jenis Candida. Pria yang di sunat lebih higienis, pada masa tua lebih mudah merawat bagian tersebut dan secara seksualitas lebih menguntungkan (lebih bersih, tidak mudah lecet/ iritasi, terhindar dari ejakulasi dini)

Sirkumsisi dapat dilakukan dengan cara tradisional dan medis. Menurut dr Partini P. Trihono, Sp.AK, Divisi Nefrologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, di dalam dunia kedokteran, ada beberapa langkah yang dilakukan ketika melakukan sunat:

Pertama-tama mengiris kulit di bagian punggung penis (dorsumsisi). Ini dilakukan untuk mengeluarkan ujung bagian dalam penis. Kedua, mengiris kulit kulup yang mengelilingi penis (sirkumsisi). Dengan begitu, penis jadi terbuka. Setelah itu baru dokter akan menjahit luka irisan tersebut agar penyembuhannya berlangsung cepat dan tidak timbul komplikasi.

Selain cara klasik di atas, masih ada banyak cara untuk menyunat. Di antaranya adalah, pertama, cara kuno dengan menggunakan sebilah bambu tajam. Para bong supit alias mantri sunat langsung memotong kulup dengan bambu tajam tersebut. Namun cara ini mengandung risiko terjadinya perdarahan dan infeksi, bila tidak dilakukan dengan steril.

Kedua, metode cincin yang dicetuskan oleh oleh dr. Sofin, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, dan sudah dipatenkan sejak tahun 2001.

Pada cara metode ini, ujung kulup dilebarkan, lalu ditahan agar tetap meregang dengan cara memasang semacam cincin dari karet. Biasanya, ujung kulup akan menghitam dan terlepas dengan sendirinya. Prosesnya cukup singkat sekitar 3-5 menit.

Ketiga, metode mangkuk. Metode ini lebih cocok dilakukan untuk balita atau anak yang memiliki pembuluh darah pada kulup lebih kecil dari ukuran normal atau ukuran biasanya.

Keempat, metode lonceng. Di sini, tidak dilakukan pemotongan kulup. Ujung penis hanya diikat erat sehingga bentuknya mirip lonceng. Setelah itu, jaringan akan mati dan terlepas dengan sendirinya dari jaringan sehat. Hanya saja metode ini waktu yang cukup lama, sekitar dua minggu. Alatnya diproduksi di beberapa negara Eropa, Amerika, dan Asia dengan nama Circumcision Cord Device.

Kelima, Dengan laser CO2. Ini merupakan metode sunat paling canggih yang berhasil dikembangkan hingga saat ini.

sumber. pikkr.wordpress.com

Kami akan senang untuk sama-sama menentukan jadwal Anda dan tentunya demi layanan terbaik Kami.

Sunat Sirkumsisi dengan Laser Cepat Sembuh

Kepada, Yth. Dr. Anita.
Saya umur 40 th. mau tanya informasi tentang sirkumsisi dengan metode cincin yang diketemukan oleh Dr. Sofin Hadi. Kalau di Jakarta di mana yah yang melakukan sirkumsisi dengan metode tsb. Apakah prosedurnya sama sebagaimana prosedur sirkumsisi dengan metode lainnya? Misalnya dilakukan anestesia lokal kemudian pemotongan foreskin dsb?

Terima kasih sebelumnya.
Salam Aris

Jawab:
Circumsisi dengan metode cincin itu saya baru dengar, yang saya tahu pemotongan dengan laser yang akan lebih cepat dan yang konvensional pakai gunting. Semua tindakan pemotongan dilakukan dengan anestesi lokal, dan semua dokter bedah bisa melakukannya.

Salam,
Dr Anita

sumber: astaga.com

Sabtu, 29 Agustus 2009

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa

Segenap Manajemen  mengucapkan :
"Selamat menjalankan Ibadah Puasa, Semoga selalu dalam lindungan dan limpahan Rejeki. Amin. Kami tetap melayani Anda"

Selasa, 26 Mei 2009

Pelayanan Khitan atau Sirkumsisi se-Jabotabek

.
Privasi Anda sangat saya jaga. Anda bisa menghubungi langsung atau meninggalkan pesan. Layanan khitan atau sirkumsisi se-Jabotabek bisa langsung datang ke Rumah Anda atau datang ke klinik terdekat kami. Silahkan sms untuk perjanjian.

Sirkumsisi sangat penting bagi kesehatan. Baik anak-anak maupun dewasa sebaiknya dikhitan. tentu saja, privasi Anda kami jaga. Sekali lagi Privasi Anda kami Jaga.

Kami melayani Jabotabek. Baik sirkumsisi secara bedah biasa maupun dengan menggunakan laser.
Simpan nomor ini, suatu waktu Anda atau keluarga membutuhkan.

Sirkumsisi oleh Dokter, Bisa Cegah Aids Loh

Dunia saat ini gencar-gencarnya mengkampanyekan sirkumsisi (sunat). Pasalnya, sirkumsisi telah terbukti mengurangi penularan HIV dalam jumlah yang sangat signifikan.

Juru kampanyenya tidak tanggung-tanggung, WHO dan Pemda Kota New York. WHO sendiri saat ini telah menyusun rancangan kebijakan untuk mempromosikan sirkumsisi sebagai metode untuk menangkal penularan HIV.

Mengapa tiba-tiba sirkumsisi menjadi trend baru pencegahan HIV di samping kondom?

Dalam sebuah penelitian di Kisumu, Kenya, yang melibatkan 2.784 orang laki-laki, disimpulkan bahwa lelaki yang disirkumsisi mempunyai kemungkinan 53 persen lebih rendah untuk terkena HIV ketimbang yang tidak disirkumsisi. Sedangkan penelitian lainnya yang dilakukan di Rakai, Uganda, menunjukkan bahwa resiko terkena HIV, 48 persen lebih rendah pada laki-laki yang disirkumsisi dibanding yang tidak.

Mukosa Berperan, Kulit Biasa Menangkal

Pada manusia, ada dua macam kulit, yaitu kulit luar dan kulit mukosa. Kulit luar sudah pasti semua pada tahu, yaitu kulit tangan, telapak kaki, kulit kepala, dll. Sedangkan kulit mukosa adalah kulit di mulut kita, tenggorokan, saluran pencernaan, dan pada kulit ujung penis (preputium).

Dibandingkan dengan permukaan kulit luar yang kering, mukosa termasuk mukosa preputium kurang mengandung keratin, banyak mengandung sel Langerhans yang menjadi sel target virus HIV, dan lebih rentan untuk mengalami infeksi.

Mukosa preputium juga sangat rentan untuk mengalami perlukaan kecil selama berhubungan seksual, sehingga menjadi pintu masuk virus HIV. Selain itu, rongga kecil yang terbentuk antara preputium dan kepala penis (glans penis) menjadi tempat berdiam yang baik bagi virus HIV.

Saat sirkumsisi, preputium dibuang, yang artinya sama dengan membuang kulit mukosa ujung penis dan menghilangkan rongga preputium-glans penis. Walaupun dalam prakteknya tidak semua mukosa dibuang, mukosa sisa ini akan menebal dan bersifat menyerupai kulit biasa karena akan selalu terpapar dengan dunia luar.

Jadi ...

Jadi, walaupun anda sudah atau akan disirkumsisi, seks multipartner dan seks tak aman tetap tidak dianjurkan, karena sirkumsisi hanya berperan mengurangi angka penularan sekitar 50%, bukan 100%

sumber: wartamedika.com